Kisah Nabi Adam 'alaihissalam
23.18 | Author: kaifahadza

Nabi Adam diciptakan oleh Allah melalui kedua tangan-Nya dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam kemudian Allah tiupkan ruh ke dalamnya. Para malaikat serta merta bertanya kepada Allah tentang maksud penciptaan Adam dengan tujuan untuk mengetahui hikmah penciptaan tersebut, bukan dimaksudkan sebgai penolakan dan pengingkaran serta kedengkian terhadap Adam dan anak keturunannya. Para malaikat itu bertanya mengapa Allah hendak menjadikan manusia di bumi yang hanya membuat kerusakan dan menumpahkan darah di bumi tersebut padahal mereka senantiasa menyembah allah dan senantiasa menyembah Allah dan tidak berbuat maksiat sedikitpun kepada Allah dan mereka tidak berhenti beribadah kepada Allah siang dan malam. Namun Allah Ta’ala lebih mengetahui kemaslahatan dan apa yang terbaik dalam penciptaan manusia yan tidak diketahui oleh para malaikat. Kisah ini disebutkan oleh allah Ta’ala dalam surat Al-Baqarah ayat 30. Allah mengkaruniakan kepada Adam kelebihan dalam hal ilmu dengan memberitahukan kepada adam tentang nama-nama berbagai macam zat atau benda.

Kemudian Allah memerintahkan para Malaikat dan Iblis untuk sujud kepada Nabi Adam. Para Malaikat yang diciptakan oleh Allah dari cahaya, taat kepada Allah dan mereka sujud kepada Nabi Adam karena perintah Alloh. Sedangkan Iblis diciptakan oleh Allahdari api. Iblis tidak mau sujud kepada Nabi Adam karena merasa sombong.

Iblis lantas dikeluarkan oleh Allah dari surga karena tidak taat kepada Allah ketika diperintah untuk sujud kepada Nabi Adam. Iblis dengki kepada Adam dan menyombongkan dirinya dengan cara membandingkan dirinya dengan Adam dalam hal asal penciptaan, sehingga ia tidak mau diperintah untuk sujud kepada Adam, padahal Allah sendiri yang telah memperintahkannya. Kemudian iblis menerima hukuman dari Allah dan mendapatkan laknat dari Allah karena dia menganggap Adam lebih rendah dan menentang perintah Allah. Kemudian iblis berjanji kepada Allah akan menyesatkan Adam dan keturunannya dari jalan Allah yang lurus, kecuali hamba Allah yang ikhlas dalam beribadah kepada Allah.

Istri Nabi Adam bernama Hawa, yang diciptakan oleh Allah dari tulang rusuk Nabi Adam yang paling pendek sebelah kiri. Nabi Adam dan Hawa tinggal di surga yang bernama surga Al Ma`wa selama 43 (empat puluh tiga) tahun. Di dalam surga tersebut mereka hidup dengan bahagia. Akan tetapi, mereka dilarang oleh Allah Ta'ala untuk mendekati pohon larangan. Karena iblis telah diusir oleh Allah dan telah divonis sesat, maka iblis menggoda Nabi Adam dan istrinya. Iblis berhasil menggoda Nabi Adam dan istrinya, sehingga mereka memakan buah dari pohon yang dilarang oleh Alloh. Nabi Adam dan Hawa diusir juga oleh Allah dari surga. Mereka diturunkan ke bumi dan Allah membekali mereka dengan buah-buahan. Nabi Adam menyesal dan bertaubat dengan memohon ampun kepada Allah. Allah pun menerima taubatnya karena Allah Maha Pengampun.

Nabi Adam dan Hawa mempunyai dua orang putera. Keduanya memberikan kurban kepada Alloh. Ternyata Allah hanya menerima kurban yang diberikan oleh seorang putera Nabi adam yang paling bungsu, karena Allah hanya menerima kurban dari orang-orang yang bertakwa. Putera Nabi Adam yang lebih tua kemudian membunuh saudara kandungnya sendiri yang bungsu karena akhlaknya yang buruk terhadap saudaranya tersebut. Setelah putra Nabi Adam yang lebih tua membunuh adiknya, maka pada hari itu pula ia mendapatkan adzab/siksa dari Allah sebagai bentuk pembalasan yang disegerakan baginya atas dosa, kesewenang-wenangan, dan kedengkiannya kepada saudaranya. Kemudian Allah mengirimkan dua ekor burung gagak. Kedua burung tersebut saling bertengkar, akhirnya satu ekor burung gagak mati karena pertengkaran tersebut. Burung gagak yang masih hidup kemudian menggali lubang dan menguburkan burung gagak yang telah mati. Setelah putera Nabi Adam yang paling tua melihat yang dilakukan burung gagak tadi, ia pun lantas menggali lubang dan menguburkan saudaranya.

Setelah kematian putera bungsu, Nabi Adam dikaruniakan oleh Allah seorang putera yang diberi nama Syits yang artinya pemberian Alloh. Nabi Adam meninggal pada usia seribu tahun, istrinya meninggal setelah meninggalnya Nabi Adam. Setelah itu manusia pun menyebar dan bertambah banyak. Mereka menyebar luas ke seluruh penjuru dunia dan berkembangbiak menjadi bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Allah menjadikan mereka demikian dengan tujuan agar mereka saling mengenal satu sama lain dan juga agar saling berlomba-lomba untuk bertakwa kepada Allah. Berikut ini beberapa bangsa-bangsa dan suku-suku yang merupakan keturunan dari bapaknya manusia yaitu Nabi Adam ‘alaihissalam.

Sumber : Buku Kisah Shahih Teladan Para Nabi, Karya Syaikh Salim Bin Al ‘Ied Al Hilali hafizhohullohu ta’ala, Penerbit Pustaka Imam Asy Syafi’i

|
This entry was posted on 23.18 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

1 komentar:

On 15 Januari 2009 pukul 23.25 , kaifahadza mengatakan...

Lho....mas...?????